Masih Didera Kecemasan Seputar Tapering Dow Futures Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) ambruk pada perdagangan Jumat (20/8/2021), masih dipicu kekhawatiran berkurangnya stimulus moneter terhadap pasar modal.

Kontrak futures indeks Dow Jones melemah 150 poin (-0,4%) dari nilai wajarnya. Sementara itu, kontrak serupa indeks S&P 500 turun 0,9% sementara Nasdaq Futures tertekan hingga 0,1%.

Ketiganya berpeluang mencetak koreksi mingguan pada pekan ini. Indeks S&P 500 dan Dow Jones berpeluang mencetak koreksi mingguan terburuk sejak Juni dengan koreksi sepekan berjalan telah mencapai 1,4%, sedangkan Nasdaq sudah melemah 1,9% atau terburuk sejak Mei. Dow Jones secara pekan berjalan tertekan 1,75%.


Risalah rapat Federal Reserve (The Fed) menunjukkan kebijakan tapering (pengurangan pembelian obligasi di pasar oleh bank sentral AS) berpeluang dimulai tahun ini, karena inflasi mencapai target dan pemulihan pasar tenaga kerja mendekati ekspektasi.

Kebijakan untuk mencegah overheating ekonomi AS tersebut secara bersamaan bisa memicu capital outflow dari pasar modal negara berkembang, karena likuiditas yang selama ini diguyur ke pasar AS berkurang drastis.

Akibatnya, investors melepas aset saham dan komoditas lalu mengalihkan dananya untuk memburu surat utang yang lebih aman, meski menjanjikan keuntungan yang tak seberapa. Keuntungan obligasi dinilai lebih menaik ketika risiko ekonomi meninggi.

Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) anjlok 8% dan tembaga terlempar hingga 7% lebih menyusul kekhawatiran pertumbuhan global bakal terganggu tanpa dukungan likuiditas dari The Fed di pasar. Saham sektor tersebut pun anjlok

Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun-yang menjadi acuan pasar-anjlok ke 1,228% atau jauh dari posisi Maret sebesar 1,78%. Artinya, harga sedang naik karena aksi beli investor. Satu bp setara dengan 0,01%.

"Dengan tapering The Fed kian dekat sementara varian delta terus menyebar, transisi dari rezim berbasis kebijakan likuiditas menjadi berbasis siklus menengah pasar mengindikasikan bahwa kita akan mengalami goncangan yang lebih keras ke depannya," tutur Barclays dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Saham Tesla menguat di sesi pra-pembukaan setelah produsen mobil listrik tersebut menggelar 'AI day', yang akan diisi peluncuran chip dan rencananya membuat robot jasmani. Saham Tesla anjlok 6% sepanjang pekan berjalan menyusul perlambatan pertumbuhan pasarnya di China.

Indeks S&P 500 menghentikan koreksi 2 hari beruntun dengan reli tipis, sebesar 0,1% pada Kamis kemarin. Nasdaq juga menguat dengan persentase sama sedangkan Dow Jones melemah 66,57 poin.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(ags/ags)

0 Response to "Masih Didera Kecemasan Seputar Tapering Dow Futures Melemah"

Post a Comment