Semarang Kota Gelap Lampu Jalanan Dimatikan Selepas Magrib

Semarang, CNN Indonesia --

Pemerintah Kota Semarang bersama jajaran Polri dan TNI menerapkan strategi "Kota Gelap" untuk menekan mobilitas masyarakat di masa PPKM Darurat.

Strategi "Kota Gelap" adalah mematikan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di sejumlah ruas jalan selepas magrib atau dimulai sekitar jam 18.30 WIB setiap hari.

Kapolrestabes Semarang Kombes Polisi Irwan Anwar menyebut ada sedikitnya 50 ruas jalan yang digelapkan atau lampu PJU nya dimatikan. Ruas jalan tersebut adalah jalan yang disekat, jalan protokol hingga jalan yang biasa terdapat kerumunan warga atau memiliki "traffic" tinggi.


"Kita gelapkan kota, lampu PJU di sejumlah ruas jalan kita matikan dimulai jam 18.30 WIB. Ada sekitar 50 ruas jalan, baik yang disekat, jalan protokol sampai jalan yang traffic tinggi atau banyak kerumunan warga," ungkap Irwan saat meninjau kawasan Tugu Muda Semarang yang digelapkan, Senin (12/7).

Lewat Semarang "Kota Gelap", kepolisian berharap dapat menekan mobillitas masyarakat di masa PPKM Darurat yang selama sepekan ini tercatat dapat menurunkannya ke angka 19,8 persen.

Capaian ini sendiri diharapkan terus bertambah hingga dapat ke angka 20 persen dan 50 persen sehingga dapat memicu penurunan angka kasus covid harian di Semarang.

"Penyekatan kita tambah, penutupan kita tambah, sekarang kita gelapkan, PJU kita matikan. Saat ini penurunan mobilitas masyarakat di Semarang disebut sudah 19,8 persen, ini kita turunkan lagi genjot lagi untuk bisa sampai 20 dan 50 persen. Dari sini diharapkan bisa menurunkan kasus covid harian di Semarang", ujar Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

(dmr/gil)

[Gambas:Video CNN]

Sumber: www.cnnindonesia.com

0 Response to "Semarang Kota Gelap Lampu Jalanan Dimatikan Selepas Magrib"

Post a Comment